Jumat, 07 September 2012

Beda Acara Pernikahan di Indonesia dan Malaysia

Suasana Acara Pernikahan di Indonesia
Tadi malam saya menghadiri undangan pesa pernikahan ( perkawinan ) anak teman di tempat kerja yang diselanggarakan di sebuah gedung di sekitar Senayan. Begitu keluar dari kompleks perumahan jalanan sudah macet, terbesit dipikiran malam senin begini baru saja selesai sholat magrib saudah ramai ramai keluar rumah pada mau kemana ya? Nah lho, kamu sendiri mau kemana? Jadi ingat kata teman, di Jakarta jika sabtu malam dan minggu malam jalanan banyak macet karena orang ramai pergi pesta pernikahan, yang di adakan dari ujung tahun sampai ujung tahun lagi. Gile bener. Sesampainya di gedung tempat pesta dilaksanakan tadi malam itu, sudah susah cari tempat parkir kendaran, padahal baru jam 7 malam (pestanya jam 7 sd 9 malam).
Suasana Acara Pernikahan di Malaysia
Begitu masuk ke loby gedung ditempat pesta, mulai dari tempat pengisian buku tamu ( di malaysia seingat saya enggak ada begian apa lagi sampai anter puanjang ) sudah antri dan yang biasanya setelah isi buku tamu, kebanyakan orang langsung masuk ke ruangan tunggu waktu salam salaman dengan yang mengundang, tadi malam itu ternyata tidak, karena sepertinya tamu langsung baris berjajar sampai meluber lewat ke tempat penerimaan tamu itu, padahal masih banyak acara sambutan segala macam sebelum waktu memberikan ucapan dilaksanan ( salam salaman  - yang di Kuala Lumpur diterima pengundang di pintu kedatangan dan langsung dipersilahkan duduk ditempatnya), terpaksa ikut antri hampir satu jam.

Ada teman yang tampaknya terburu buru tadi malam itu, sudah hampir jam 9 masih juga tampak terburu buru, katanya mau menghadiri pest satu lagi di Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) karena masih ada undangan satu lagi ( bayangkan jarak Senayan dan TMII yang macet itu ) , enggak enak enggak datang jelasnya. Bukan dia saja ternyata, banyak yang lainnya. Oh yakah. Ente enggak kesono juga ditanya teman yang terbutu buru itu. Tidak, tidak di undang, dan lagian ngapain juga dijalanan macet, sampai sana juga sudah subuh saya candain dia. Luar biasa memang Jakarta, menghadiri undangan dobel sepertinya pernah dialami siapa saja. Hanya sekedar berbagi pengalaman saja, bagima pesta perkawinan yang diadakan di gedung di Indonesia (Jakarta khusunya) dan di Malaysia (Kuala Lumpur khususnya) yang saya ketahui dan pernah hadiri :

Pesta Pernikahan di Indonesia
  • Banyak keluar biaya untuk persiapan pesta, mulai dari undangan, among tamu, tempat pesta dan banyak lagi, semuanya untuk menampilkan terbaik
  • Makananan dan minuma pesta berlimpah rua,  dan yang makan tidak cukup satu atau dua macam, kalau bisa semua makanan dicoba, karenanya banyak yang tidak dimakan setelah dicoba. Akibatnya bisa jadi pesta itu yang suadah melimpah ruah makannnya, kekurangan makanan . Sudah habis sebelum semua menikmatinya, walaupun banyak  tamu sekarang  setelah salaman langsung pulang.
  • Perlu antri lama untuk dapat mengucapkan kata selamat ( salam slamam ) karena harus antri panjang, belum lagi terpotong untuk tamu istimewa si pengundang (  bisa jadi boss, gubernur, walikota, menteri dan banyak lagi ) termasuk waktu untuk foto foto, bersam mereka,  percuma juga kita datang awal karena ujungnya antri lama juga.
  • Banyak  hal hal yang mungkin tamu sudah tidak perduli lagi, misal sambutan  dari sana sini dan tarian tarian yang panjang, sehingga perlu waktu panjang juga padahl tamu sudah antri lama seperti tadi malam itu, masih perlukah sambutan sambutan dalam pesta kawin seperti itu, yang tamunya ramai mbludag itu, mungkin sudah tidak ada lagi yang mendengarkan atau menonton tarian yang disajikan.

Pesta Kawin di Malaysia
  • Sepertinya lebih sederhana  dan hemat dibandingkan dengan di Indonesia, walaupun itu tampak sama mewah dalam perencanaannya ( kalau di Jakarta, bisa juga di malaysia, boss dan orang kaya atau mau tampil kaya ini, juga banyak yang berstatusnya pns di Jakarta,  ya enggak ya - kok iri kamu?, hehe )
  • Tamu undangannya dibatasi ( umumnya perlu dicek apakah akan bisa hadir atau tidak - dicek berulang ulang, kadang nyebelin juga, hehe ) karena akan disediakan tempat duduk dan makanan untuk tamu. Tempat duduk dan makan untuk tamu sudah disediakan dan diatur, jadi tamu tidak bisa pilih pilih tempat duduk lagi. Hidangan untuk tamu juga sudah di set di meja. Semua yang dihidangkan sama.
  • Tidak perlu antri lama lama, tamu datang langsung disambut oleh pengundang dan dipersilahkan duduk ditempatnya ( duduk manis tunggu tamu lain sampai waktunya )  yang  semuanya sudah disediakan ( sudah diatur tempat untuk tamu siapa depan, tengah dan belakang, disesuaikan )
  • Ada juga petatah petitih dan sambutan sambutan, tari tarian, nyanyi nyanyi, mungkin ini yang sama bahkan mungkin memerlukan waktu cukup lama juga.

Itu sedikit perbandingan pesta perkawinan (  majelis perkahwinan, kata orang malaysia ) yang diselenggarakan di gedung di Indonesia dan di Malaysia Semoga ada gunanya. [Dari sini]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar