Sebuah robot lengan yang dapat dikendalikan melalui pikiran telah dikembangkan di Amerika Serikat untuk membantu penderita kelumpuhan.
Seperti yang dijelaskan oleh jurnal Nature, robot lengan ini berhubungan dengan otak atau pikiran pengguna yang telah ditanami sensor untuk menterjemahkan sinyal listrik otak menjadi perintah.
Proyek robot lengan ini merupakan hasil kerja sama dari Universitas Brown, Departemen Urusan Veteran, Rhode Island dan Departemen Neurologi dari Massachussetts General Hospital dan Harvard Medical School, Boston.
Berpikir tentang tangan atau memindahkan tangan akan mengaktifkan neuron dibagian otak berupa aktivitas listrik yang kemudian dikirim ke komputer untuk diterjemahkan ke dalam perintah.
Dua pasien di Amerika Serikat yang lumpuh dari leher kebawah telah mampu mengontrol lengan robot dengan pikiran mereka. Hal ini memungkinkan penderita kelumpuhan melakukan sesuatu seperti minum tanpa bantuan.
Kedua pasien yang ikut dalam proyek penelitian ini telah lumpuh bertahun-tahun akibat stroke dan tidak dapat menggerakan dengan baik bagian tubuh di bawah leher.
Cathy Hutchinson, 58 tahun, menggunakan antarmuka saraf untuk mengontrol lengan robot untuk mengambil minuman dan meminumnya tanpa bantuan orang lain.
"Aku tidak percaya mata saya ketika saya bisa minum kopi tanpa bantuan orang lain. Saya sangat gembira dan saya punya harapan untuk merdeka," kata Cathy Hutchinson.
Penelitian menunjukan bahwa bagian otak yang berhubungan dengan gerakan anggota badan masih berfungsi lebih dari satu dekade setelah mengalami kelumpuhan.
Sensor ditanamkan ke otak pasien dan dihubungkan ke komputer untuk membaca aktivitas listrik yang ditimbulkan otak kemudian diterjemahkan dalam sebuah perintah.
Salah seorang dari tim pengembang, Prof. Leigh Hochberg mengatakan bahwa timnya memiliki 4 tujuan :
* Untuk mengembangkan sistem komunikasi yang efektif bagi penderita serta memberikan mereka kontrol atas kursor di layar komputer.
* Untuk meningkatkan kontrol saraf pada robot pada pasien yang mengalami lumpuh.
* Untuk mengembangkan sistem yang memungkinkan amputasi terhadap kontrol anggota badan oleh badan robot melalui antarmuka saraf.
* Untuk memungkinkan pasien yang lumpuh untuk menghubungkan kembali saraf ke anggota tubuh mereka.
Seperti yang dikutip dari BBC, Prof. Leigh Hochberg mengakui bahwa tujuan ketiga dan keempat masih berupa ambisi namun timnya akan terus berusaha untuk mencapai tujuan.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar