Iblis laknatullah membisikkan kepada para wanita bahwa apa setiap pakaian termasuk hijab tidak ada kaitannya dengan agama, sebaliknya ia hanya sekadar pakaian atau gaya hiasan. Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan beralih dengan strategi yang lebih halus. Bagaimanakah caranya?
Memperlihatkan Bagian Tangan
Kebiasaannya telapak tangan sudah terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan gaya, yaitu membuka bagia hastan (siku hingga telapak tangan).
“Ah! Tidak apa-apa, kan masih pakai kerudung dan pakai baju panjang.” Begitu bisikan setan.
Akhirnya si wanita menampakkan tangannya dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa.
Maka setan berbisik, “Nah, tak apa-apa kan?”
Memperlihatkan Leher dan Dada
Setelah memperlihatkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan perkara baru lagi.
“Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan gaya yang lebih maju lagi, yaitu terbuka bagian atas dada kamu, tetapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sedikit untuk mendapatkan udara agar tidak panas. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli karena hanya sebagian saja yang terbuka.”
Maka dipakailah pakaian gaya terbaru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari gaya setengah lingkaran hingga gaya berbentuk “V”.
Berpakaian tapi Telanjang
Setan berbisik lagi, “Pakaianmu hanya begitu-begitu saja, cobalah gaya yang lebih bagus! Banyak kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat agak ketat biar lebih indah dan cantik dipandang.”
Maka tergodalah si wanita. “Mungkin tidak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan gayanya saja yang berbeda, agar terlihat lebih feminim,” begitu setan membisikkan lembut.
Maka, jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi S.A.W sebagai kasiyat ‘ariyat (berpakaian tapi telanjang).
Berpakaian Terbuka
Setelah para muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka setan datang lagi.
“Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, kerana sempit, kan lebih baik dibelah hingga lutut atau mendekati paha? Dengan itu kamu lebih leluasa.”
Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata lebih sleluasa dan mudah untuk duduk atau menaiki kenderaan.
Kerudung Semakin Kecil
Kini setan melangkah dengan tipu daya lain yang lebih “power”. Tujuannya adalah agar para wanita menampakkan bagian auratnya. “Oh, ada yang terlupa! Kalau kamu pakai baju sedemikian, maka kerudung yang besar tidak sepadan lagi. Sekarang kamu cari kerudung yang lebih kecil agar serasi dan selaras. Orang tetap akan menamakannya kerudung.”
Melepas Kerudung
Si wanita ternyata leluasa dengan gaya baru yang dipakainya seharian. Setan datang memberi ide lagi. “Rambutmu sangat cantik. Bukankah lebih bagus lagi jika kerudungmu dilepaskan. Kamu bebas mencoba gaya rambut yang bermacam-macam. Malah, kamu bisa mewarnainya dengan warna yang kamu suka supaya kelihatan lebih menawan.”
Maka, sekali lagi setan berrhasil mempengaruhi si wanita supaya mendampakkan rambutnya.
Membuka Seluruh
Setan kembali berbisik, “Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari gaya yang lebih menarik. Bukankah kini banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terbuka, hanya kira-kira 10 sentimeter saja. Nanti kalau kamu sudah biasa, baru cari gaya yang di atas paras lutut”
Benar-benar bisikan setan telah menjadi penasihat peribadinya. Maka terbiasalah dia memakai pakaian terbuka. Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak bertentangan dengan agama?
Namun bisikan setan menyahut, “Ah, jelas tidak bertentangan. Kan sekarang zaman sudah semakin modern. Kamu hanya mengikut arus gaya masa kini.”
“Tetapi, apakah ini tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki?” hati si wanita curiga.
“Fitnah? Ah, kalau kaum lelaki melihat bagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada fitnah lagi, karena sama-sama suka?” setan menghasut.
Begitulah sesuatu yang seakan-akan mustahil untuk dilakukan. Namun setan tidak pernah berhenti membisikkan hasutan-hasutan jahat sehingga disaat kematian seorang anak Adam itu. Hingga pada suatu ketika nanti akan muncul ide untuk mandi di kolam renang atau di pantai secara terbuka, di mana hanya dua bahagian sahaja yang ditutupi iaitu kemaluan dan buah dada!!! Ingatlah, setan laknatullah hanya pandai menjanjikan kita dengan janji-janji palsu yang halus dan memikat, janji untuk kenikmatan dunia, tetapi sebenarnya janji itu palsu dan racun yang mematikan!
Nauzubillah…
Memperlihatkan Bagian Tangan
Kebiasaannya telapak tangan sudah terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan gaya, yaitu membuka bagia hastan (siku hingga telapak tangan).
“Ah! Tidak apa-apa, kan masih pakai kerudung dan pakai baju panjang.” Begitu bisikan setan.
Akhirnya si wanita menampakkan tangannya dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa.
Maka setan berbisik, “Nah, tak apa-apa kan?”
Memperlihatkan Leher dan Dada
Setelah memperlihatkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan perkara baru lagi.
“Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan gaya yang lebih maju lagi, yaitu terbuka bagian atas dada kamu, tetapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sedikit untuk mendapatkan udara agar tidak panas. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli karena hanya sebagian saja yang terbuka.”
Maka dipakailah pakaian gaya terbaru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari gaya setengah lingkaran hingga gaya berbentuk “V”.
Berpakaian tapi Telanjang
Setan berbisik lagi, “Pakaianmu hanya begitu-begitu saja, cobalah gaya yang lebih bagus! Banyak kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat agak ketat biar lebih indah dan cantik dipandang.”
Maka tergodalah si wanita. “Mungkin tidak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan gayanya saja yang berbeda, agar terlihat lebih feminim,” begitu setan membisikkan lembut.
Maka, jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi S.A.W sebagai kasiyat ‘ariyat (berpakaian tapi telanjang).
Berpakaian Terbuka
Setelah para muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka setan datang lagi.
“Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, kerana sempit, kan lebih baik dibelah hingga lutut atau mendekati paha? Dengan itu kamu lebih leluasa.”
Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata lebih sleluasa dan mudah untuk duduk atau menaiki kenderaan.
Kerudung Semakin Kecil
Kini setan melangkah dengan tipu daya lain yang lebih “power”. Tujuannya adalah agar para wanita menampakkan bagian auratnya. “Oh, ada yang terlupa! Kalau kamu pakai baju sedemikian, maka kerudung yang besar tidak sepadan lagi. Sekarang kamu cari kerudung yang lebih kecil agar serasi dan selaras. Orang tetap akan menamakannya kerudung.”
Melepas Kerudung
Si wanita ternyata leluasa dengan gaya baru yang dipakainya seharian. Setan datang memberi ide lagi. “Rambutmu sangat cantik. Bukankah lebih bagus lagi jika kerudungmu dilepaskan. Kamu bebas mencoba gaya rambut yang bermacam-macam. Malah, kamu bisa mewarnainya dengan warna yang kamu suka supaya kelihatan lebih menawan.”
Maka, sekali lagi setan berrhasil mempengaruhi si wanita supaya mendampakkan rambutnya.
Membuka Seluruh
Setan kembali berbisik, “Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari gaya yang lebih menarik. Bukankah kini banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terbuka, hanya kira-kira 10 sentimeter saja. Nanti kalau kamu sudah biasa, baru cari gaya yang di atas paras lutut”
Benar-benar bisikan setan telah menjadi penasihat peribadinya. Maka terbiasalah dia memakai pakaian terbuka. Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak bertentangan dengan agama?
Namun bisikan setan menyahut, “Ah, jelas tidak bertentangan. Kan sekarang zaman sudah semakin modern. Kamu hanya mengikut arus gaya masa kini.”
“Tetapi, apakah ini tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki?” hati si wanita curiga.
“Fitnah? Ah, kalau kaum lelaki melihat bagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada fitnah lagi, karena sama-sama suka?” setan menghasut.
Begitulah sesuatu yang seakan-akan mustahil untuk dilakukan. Namun setan tidak pernah berhenti membisikkan hasutan-hasutan jahat sehingga disaat kematian seorang anak Adam itu. Hingga pada suatu ketika nanti akan muncul ide untuk mandi di kolam renang atau di pantai secara terbuka, di mana hanya dua bahagian sahaja yang ditutupi iaitu kemaluan dan buah dada!!! Ingatlah, setan laknatullah hanya pandai menjanjikan kita dengan janji-janji palsu yang halus dan memikat, janji untuk kenikmatan dunia, tetapi sebenarnya janji itu palsu dan racun yang mematikan!
Nauzubillah…