Tidak ada yang mampu menyangkal atau meragukan kalimat yang juga menjadi judul artikel ini. Berbagai studi telah dilakukan pada cairan manis ini, dan ditemukan bahwa madu memang kaya akan berbagai nutrisi, di antaranya antioksidan yang selama ini dipercaya sangat bermanfaat bagi kekebalan tubuh. Jenis antioksidan pada madu bernama polifenol yang dapat membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal. Kontribusi antioksidan sangat besar terhadap kesehatan jantung, termasuk melindungi tubuh dari kanker. Tidak aneh jika dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, madu dapat digunakan untuk mengobati batuk di malam hari yang kerap terjadi pada anak-anak. Antioksidan pada madu dapat memberi perlawanan terhadap infeksi apa pun, termasuk infeksi yang menyebabkan gejala pilek.
Bicara nutrisi madu juga baik untuk menjaga kebugaran tubuh anak tentunya tidak bisa lepas bicara tentang kandungan vitamin C dan flavonoid yang ada di dalamnya. Kandungan vitamin C baik untuk menangkal radikal bebas karena itu vitamin C sering disebut antioksidan. Madu juga sangat bermanfaat dalam membantu sistem pencernaan. Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh BMC Complementary and Alternative Medicine, madu ternyata dapat meningkatkan mikroflora yang ada di dalam usus sehingga sistem pencernaan dapat bekerja lebih baik. Madu juga mengandung mineral-mineral dan protein seperti yang juga terdapat pada susu. Madu bisa dikatakan mengandung semua vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh. Belakangan, madu juga dipercaya dapat meningkat kecerdasan anak.Namun, tentu saja semua nutrisi yang disebutkan tadi hanya bisa didapatkan maksimal pada madu-madu dengan kualitas yang baik. Untuk anak, sebaiknya memilih madu yang sudah dimurnikan atau dibersihkan. Pada madu asli ditakutkan masih mengandung spora Clostridium botulinumin yang akan memproduksi toksin (racun). Pada bayi, racun ini akan menyebabkan terjadinya penyakit botulisme yang ditandai dengan terjadinya kelumpuhan otot, sembelit, lemah, dan bahkan dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 24 jam. Pasalnya, pencernaan bayi, terutama yang usianya kurang dari satu tahun, tidak bisa menghentikan pertumbuhan spora ini karena pencernaannya belum sesempurna orang dewasa. Jadi, beberapa dokter memang tidak terlalu menyarankan madu diberikan pada bayi.
:D Subahanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan lebah untuk menghasilkan cairan madu. Patutlah kita (manusia) bersyukur. Tidak hanya memiliki rasa yang manis, tetapi madu juga memilki banyak hasiat dalam bidang kesehatan, dalam hal ini khususnya bagi kebugaran anak.
Allahu Akbar :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar