Selasa, 17 September 2013

Cerita Mitos Tentang Jodoh

Mitos Jodoh - Mungkin selama ini saya terlalu percaya dengan semua mitos jodoh yang berkembang di masyarakat, sehingga saya terlalu menganggap enteng jodoh, saya selalu beranggapan kalau memang sudah ketemu jodoh yang asli tidak akan ada kendala dan semua akan berjalan dengan baik-baik saja. tapi saya tersadar kalau semua itu hanya mitos. harus di sadari saat kita bertemu jodoh pun pasti semua itu akan menemukan kendala, ada masalah, tinggal bagaimana cara menyikapinya. Bila kita menggengam erat cinta kita maka bisa di pastikan dialah jodoh kita, tapi bila kita tidak mau menyelesaikan masalahnya berarti kita memang menginginkan kalau dia bukan jodoh kita. terus, mau sampai kapan begini? apakah kita terus mencari dan menunggu jodoh kita? Padahal barangkali seseorang yang pernah dekat dengan kita adalah jodoh yang telah kita abaikan. Janganlah percaya dengan mitos tentang jodoh yang sering berkembang, seperti di bawah ini.

1. Kalau Jodoh, tak akan kemana

Saya berpikir ini hanya sebuah mitos. banyak yang terjebak dengan kalimat ini, karena kebanyakan orang akhirnya tidak mau berbuat apa-apa akibat menaruh harapan yang sangat tinggi "Kalau jodoh tak akan kemana". Jodoh memang tidak kemana, karena semua sudah ada jalannya. tetapi bila kita tidak berusaha dan berbuat apa-apa, bagaimana kita bisa bertemu dengan jodoh? Jodoh memang tidak akan kemana, tapi kita juga harus berusaha menemukannya.

2. Jodoh Ada Di Tangan Tuhan

jodoh ada di tangan tuhan, tuhan sudah menyiapkan sesorang untuk kau nikahi. Kau sudah ditakdirkan menjadi pendampingnya, dan tuhan pasti akan menuntunmu bertemu dengannya.

Orang yang berpandangan jodoh ada di tangan tuhan, kelak setelah menikah akan menganggap perceraian pun ada di tangan tuhan, atau bila ia menikah karena sudah terlanjur berzina kelak akan menganggap itu karena Tuhan, padahal Tuhan sendiri tidak menyukai hal tersebut. Tuhan hanya memberikan jalan untuk kita bertemu dengan jodoh, tinggal kita sendiri yang berusaha dan mau menjemput jodoh kita, karena tuhan bukan biro jodoh tapi Tuhan yang akan merestui hubungan kalian nanti. dan hanya melalui proses yang baik menurut agama yang akan di restui Tuhan.

3. Jika Banyak Uang Jodoh Pun Datang

Banyak orang berpikiran seperti ini, menurut mereka soal cinta dan asmara itu bisa belakangan, dimana uang dan karir dulu yang harus di utamakan. sebenarnya itu adalah pemikiran yang salah, namanya kalau sudah jatuh cinta itu tidak akan bisa kita kontrol dengan hati maupun logika kita. jika memang telah datang ya hampirilah, bisa jadi ia jodoh kita.

Apakah kita bisa menjamin jika kelak sudah kaya akan mendapatkan jodoh yang baik yang kamu inginkan. menurut saya jodoh itu lebih baik datang di saat kita masih nol. dia mau menerima kita apa adanya, berdua berjalan bersama untuk tumbuh dari mulai awal, selalu berjalan beriringan, saling bantu sama lain saat jatuh secara bergantian hingga menuju puncak kesuksesan. Indah kan bila kita menjalani susah duka bersama jodoh itu?

Bukankah kita tidak mau jika seorang istri kita sedang memamerkan kesuksesan "suamiku itu seorang pengusaha kaya loh..." atau "jeng lihat ini pemberian perhiasan mahal dari suamiku" . padahal wanita itu tidak pernah merasakan betapa perihnya kita menggapai kesuksesan itu, dia tidak pernah merasakan bagaiman pahitnya kita. yang dia tahu hanya "Kamu sudah sukses". Jodoh seperti ini yang akan di ragukan akan setia sama kita saat kita jatuh, bangkrut, dan tak punya apa-apa lagi.

4. Masih Banyak Ikan di Laut

Menurut saya mitos ini ibarat sebuah mata uang dengan pecahan yang beragam. bagaimana kita bisa mendapatkan uang, jika uang-uang itu masih ada di saku atau dompet orang lain, tentunya dengan usaha bukan? Begitu juga dengan jodoh. walaupun wanita atau pria masih banyak di luaran sana, kita tidak akan bisa memiliki jodoh kita yang kita inginkan kalau kita tidak berusaha untuk mendapatkannya.

Sekarang, bila kita sudah menemukan jodoh yang menurut kita sudah cocok, jemputlah dan perjuangkan jodoh kamu, jangan menyesali apa yang terjadi nanti seperti cerita teman saya di artikel sebelumnya Menunggu Jodoh Yang Tak Jodoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar