HOT TREND - Bencana banjir yang melanda Thailand dua tahun lalu sangat memengaruhi harga hard disk di pasar global. Harga peranti penyimpanan data tersebut melambung akibat terganggunya proses produksi karena banjir.
Pabrikan seperti Western Digital, Samsung, dan Toshiba, memiliki fasilitas perakitan di Thailand, serta beberapa pabrikan komponen lain. Banjir 2011 telah menjadikan harga hard disk mereka meroket.
Saat itu, banyak yang memprediksi harga hard disk akan kembali stabil dalam satu tahun, namun pada kenyataannya, butuh waktu lebih lama untuk menstabilkan harga hard disk.
Menurut riset yang dilakukan perusahaan penyedia jasa komputasi awan, Backblaze, dalam publikasi di situs web resminya, harga hard disk di pasar global sekarang kembali stabil, ke level yang sama saat sebelum terjadi banjir di Thailand pada 2011.
Selama 30 tahun, menurut Backblaze, harga penyimpanan per GB telah banyak turun dari 1 juta dollar AS di 1981 menjadi 0,05 dollar AS di 2011.
Banjir Thailand pada 2011 memutus tren 30 tahun ini. Dan dua tahun kemudian, sekitar akhir 2013, harga per GB dalam hard disk 4 TB kembali normal seperti di tahun 2011.
Waktu dua tahun yang dibutuhkan untuk pemulihan harga dirasa normal, karena pabrikan memiliki beberapa alasan menaikkan harga dan mengejar untung.
Menurut Backblaze, ada beberapa faktor yang bisa menjadi faktor pemicu lamanya fase pemulihan harga ini, seperti pemindahan lokasi pabrik, akuisisi Seagate oleh Western Digital, dan adopsi komputer tablet yang tinggi ketimbang komputer desktop atau laptop.
Source: Kompas.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar